Siapakah Oppenheimer, Apa yang Dilakukannya Sebelum Membuat Bom Atom?

Indonesains.id - Melihat beberapa karya awal J. Robert Oppenheimer - pria yang paling dikenal sebagai bapak bom atom.

Film tentang "Oppenheimer", yang rilis pada Juli 2023 kemarin, telah memperbarui minat pada kehidupan ilmuwan misterius J. Robert Oppenheimer. Sementara Oppenheimer akan selalu diakui sebagai bapak bom atom, kontribusi awalnya pada mekanika kuantum membentuk landasan kimia kuantum modern. Karyanya masih menginformasikan bagaimana para ilmuwan berpikir tentang struktur molekul saat ini.

Di awal film, tokoh ilmiah terkemuka saat itu, termasuk peraih Nobel Werner Heisenberg dan Ernest Lawrence, memuji Oppenheimer muda atas karya terobosannya pada molekul.

“Sebagai ahli kimia fisika, karya Oppenheimer tentang mekanika kuantum molekul memainkan peran utama dalam pengajaran dan penelitian bagi saya,” kata Aaron W. Harrison, Asisten Profesor Kimia, Austin College.

Siapakah Oppenheimer, Apa yang Dilakukannya Sebelum Membuat Bom Atom?
Oppenheimer dan Einstein. (Kredit: US Govt. Defense Threat Reduction Agency)


Pada tahun 1927, Oppenheimer menerbitkan sebuah makalah berjudul "On the Quantum Theory of Molecules" dengan penasihat penelitiannya Max Born.

Makalah tersebut menguraikan apa yang biasa disebut sebagai pendekatan Born-Oppenheimer. Sementara nama itu memuji Oppenheimer dan penasihatnya, sebagian besar sejarawan mengakui bahwa teori tersebut sebagian besar adalah karya Oppenheimer.

Pendekatan Born-Oppenheimer menawarkan cara untuk menyederhanakan masalah rumit dalam mendeskripsikan molekul pada tingkat atom.

Bayangkan Anda ingin menghitung struktur molekul optimal, pola ikatan kimia, dan sifat fisik molekul menggunakan mekanika kuantum. Anda akan mulai dengan menentukan posisi dan gerakan semua inti atom dan elektron serta menghitung daya tarik dan tolakan muatan penting yang terjadi di antara partikel-partikel ini dalam molekul.

Baca Juga:

Menghitung sifat molekul menjadi lebih rumit pada tingkat kuantum, di mana partikel memiliki sifat seperti gelombang dan ilmuwan tidak dapat menentukan posisi persisnya. Sebaliknya, partikel seperti elektron harus dijelaskan oleh fungsi gelombang. Fungsi gelombang menggambarkan probabilitas elektron berada di wilayah ruang tertentu. Menentukan fungsi gelombang ini dan energi molekul yang sesuai adalah apa yang dikenal sebagai penyelesaian persamaan molekul Schrödinger.

Sayangnya, persamaan ini tidak dapat diselesaikan dengan tepat bahkan untuk molekul paling sederhana sekalipun, H₂⁺, yang terdiri dari tiga partikel: dua inti hidrogen (atau proton) dan satu elektron.

Pendekatan Oppenheimer menyediakan sarana untuk mendapatkan solusi perkiraan. Dia mengamati bahwa inti atom secara signifikan lebih berat daripada elektron, dengan satu proton hampir 2.000 kali lebih masif daripada elektron. Ini berarti inti bergerak jauh lebih lambat daripada elektron, sehingga para ilmuwan dapat menganggapnya sebagai benda diam sambil menyelesaikan persamaan Schrödinger hanya untuk elektron.

Metode ini mengurangi kerumitan perhitungan dan memungkinkan para ilmuwan menentukan fungsi gelombang molekul dengan relatif mudah.

Perkiraan ini mungkin tampak seperti penyesuaian kecil, tetapi perkiraan Born-Oppenheimer jauh melampaui penyederhanaan perhitungan mekanika kuantum pada molekul. Ini benar-benar membentuk bagaimana ahli kimia melihat molekul dan reaksi kimia.

Ketika para ilmuwan memvisualisasikan molekul, kita biasanya menganggapnya sebagai satu set inti tetap dengan elektron bersama yang bergerak di antara inti. Di kelas kimia, siswa biasanya membangun model "bola-dan-tongkat" yang terdiri dari inti kaku (bola) yang berbagi elektron melalui kerangka ikatan (tongkat). Model ini merupakan konsekuensi langsung dari pendekatan Born-Oppenheimer.

Pendekatan Born-Oppenheimer juga memengaruhi cara para ilmuwan berpikir tentang reaksi kimia. Selama reaksi kimia, inti atom tidak diam; mereka mengatur ulang dan bergerak. Interaksi elektron memandu pergerakan inti dengan membentuk permukaan energi, yang dapat digerakkan oleh inti selama reaksi berlangsung. Dengan cara ini, elektron mendorong perkembangan molekul melalui reaksi kimia. Oppenheimer mendemonstrasikan bahwa cara elektron berperilaku adalah inti dari ilmu kimia sebagai ilmu.

Pada abad sejak publikasi perkiraan Born-Oppenheimer, para ilmuwan telah meningkatkan kemampuan mereka untuk menghitung struktur kimia dan reaktivitas molekul.

Bidang ini, yang dikenal sebagai kimia kuantum komputasi, telah tumbuh secara eksponensial dengan ketersediaan sumber daya komputasi kelas atas yang lebih cepat dan lebih kuat. Saat ini, ahli kimia menggunakan kimia kuantum komputasi untuk berbagai aplikasi mulai dari menemukan obat-obatan baru hingga merancang fotovoltaik yang lebih baik sebelum mencoba memproduksinya di laboratorium. Inti dari sebagian besar bidang penelitian ini adalah pendekatan Born-Oppenheimer.

Meskipun banyak kegunaannya, pendekatan Born-Oppenheimer tidaklah sempurna. Misalnya, perkiraan sering terurai dalam reaksi kimia yang digerakkan oleh cahaya, seperti dalam reaksi kimia yang memungkinkan hewan melihat cahaya. Kimiawan sedang menyelidiki solusi untuk kasus ini. Namun demikian, penerapan kimia kuantum yang dimungkinkan oleh pendekatan Born-Oppenheimer akan terus berkembang dan meningkat.

Di masa depan, era baru komputer kuantum dapat membuat kimia kuantum komputasi menjadi lebih kuat dengan melakukan perhitungan yang lebih cepat pada sistem molekul yang semakin besar.

*****

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Filem ini kata anak perempuan saya sangat menarik. Belum nonton lagi di pawagam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wajib nonton deh mbak, menambah ilmu pengetahuan.

      Hapus
  2. In Japan, on August 6, they remembered those killed in the atomic bombing of Hiroshima, but no one said that the United States did it. On the contrary, the Prime Minister of Japan said that Russia would be the first to use the atomic bomb.
    They always lie! Americans, Japanese, EU and NATO countries are real liars!

    BalasHapus
    Balasan
    1. In politics and intrigue, there has always been such a thing. In fact, Oppenheimer himself actually regretted having invented the atomic bomb. Even though his findings have ended the World War, but if everyone is not wise in using his findings, then the world will be DESTROYED!

      Hapus
  3. Balasan
    1. sama mbak... berarti kita org yg beruntung, karena baru saja mendapatkan ilmu baru.

      Hapus
  4. Saya menonton film ini bersama anak bungsu yang abg. Menarik, walaupun awalnya agak bingung dengan jalan ceritanya. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Saya juga izin follow ya. Sukses selalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini kan film dokumenter mbak, jadi ya seperti itulah... agak susah menentukan jalan cerita. Maksih juga sudah berkunjung dan follow, semoga bisa saling bersilahturahmi antar blog... ^_^

      Hapus
  5. banyak yang bilang filmnya bagus. Aku pernah baca cerita komiknya soal Oppenheimer ini dan memang di komik itu diceritakan juga kalau dia menyesal sudah menemukan bom atom karena telah meluluhlantahkan dua kota dan banyak nyawa melayang karena temuannya.

    nonton ini pasti jadi berasa belajar lagi deh. Baca tulisan kakak aja jadi mengingatkanku akan pelajaran Fisika dulu jaman sekolah ahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, Fisika apa Kimia ya???
      yg pasti dengan menonton film ini byk ilmu berharga yg akan kita peroleh. So, gak akan menyesal. Wajib nonton.

      Hapus
  6. Saya ada menonton filem ini. Baru tahu tentang penciptaan bom atom. Dia sendiri menyesal kan, kerana akibat ciptaannya, ramai jadi korban.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Nur...
      Dia sangat menyesal. Tp dia jg bersyukur karena temuannya itu jg yg menghentikan perang dunia. Dia hanya khawatir akan ada org yg lupa cara mengendalikan temuannya itu.

      Hapus
  7. Julukannya 'Bapak bom atom' ngeri jg ya... plus sedih gitu pas hasil karyanya jd mesin pencabut nyawa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya brow.. gelar yg teramat berat dan menyakitkan utk disandang.

      Hapus
  8. Filmnya aku blm tonton, semoga masuk ke Netflix 😄. Tapi jujur penjelasan ilmiahnya ga paham, ga sampe kesana nalarku 😅. Dah laah nih orang2 jenius amat yaaa 😁

    Tapi aku bela2in ke museum bom atom di hiroshima dan Nagasaki Bbrp THN lalu, dan langsung nahan airmata BANGETTTT di sana. Detil kejadian, video, bahkan ada suara2 korban utk membuat suasananya lebih interaktif, itu bikin merinding.

    Baca surat2 mereka, yg masih ga paham kenapa kota mereka dijatuhi bom. Kayak yg udah2, yg perang siapa, yg jadi korban siapa 😭. Kalo ke jepang, wajib sih datang ke 2 museum tadi.

    Dan jadi tahu kalo nagasaki bukan target tadinya. Hasil switching dari prefecture lain 😔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meskipun mbak Fanny blm nonton jg tp udh lngsung ke lokasi museumnya. Jd bs lbh merasakan lngsung apa yg terjadi.
      Mksh mbak udh dishare di sini.

      Hapus