Hasil studi mereka tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa minum kopi atau teh dalam jumlah sedang secara teratur dapat mengurangi peradangan.
Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa hal itu juga dapat meningkatkan kesehatan sawar darah-otak. Kedua faktor tersebut telah dikaitkan dengan penurunan risiko terkena demensia.
Seorang wanita (tidak terlibat dalam penelitian) memegang kopi sambil duduk di kafe. (Kredit: Farknot Architect/Adobe Stock) |
Dalam penelitian baru ini, para peneliti bertanya-tanya apakah ada hubungan langsung antara minum minuman berkafein dan demensia. Untuk menemukan hubungan tersebut, mereka beralih ke UK Biobank, sebuah basis data kesehatan untuk lebih dari 500.000 orang selama beberapa tahun.
Baca Juga:
- Metformin: Obat Diabetes yang Bisa Cegah 'Long COVID'
- 4 Tahun Lagi, Misi Berawak Pertama ke Mars Diluncurkan, Ungkap Elon Musk
Dalam analisis mereka, tim peneliti mencari hubungan antara mengonsumsi kopi atau teh secara teratur dan penurunan risiko demensia. Mereka juga melihat faktor-faktor lain yang dapat berperan, seperti apakah orang tersebut memiliki penyakit jantung atau kondisi lain, termasuk hipertensi.
Mereka menemukan bahwa orang dengan hipertensi lebih mungkin terkena demensia daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut. Mereka juga menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai hubungan antara orang dengan hipertensi yang juga secara teratur minum kopi atau teh—mereka yang minum setengah hingga satu cangkir penuh setiap hari memiliki risiko demensia yang lebih rendah daripada mereka yang tidak minum salah satu minuman tersebut.
Mereka juga menemukan bahwa jenis kopi yang dikonsumsi membuat perbedaan—mereka yang menggiling biji kopi mereka sendiri, misalnya, merasakan manfaat yang lebih besar.
Tim peneliti menyarankan bahwa konsumsi minuman berkafein oleh penderita hipertensi dan pengurangan peradangan yang terkait dengan konsumsi tersebut kemungkinan merupakan alasan pengurangan risiko demensia.
Mereka juga mencatat bahwa karena penelitian mereka didasarkan pada korelasi, maka diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami hubungan antara konsumsi kafein dan risiko demensia pada pasien hipertensi.
Setidaknya, ini bagian terkecil dari kabar gembira untuk para peminum kopi.
0 Komentar