Siput, Meski Lambat Tapi Mahir Meluncur di Atas Benda Tajam Tanpa Terluka

Indonesains.id - Ada yang tahu siput? Siput adalah makhluk yang terkenal dengan gerak lambatnya. Namun meskipun lambat ia memiliki keistimewaan tersendiri.

Meluncur di atas selembar lendir mungkin terdengar kurang menarik, tetapi memang begitulah cara siput bergerak. Siput melumasi kaki berototnya dengan lendir yang mengurangi gesekan dan risiko cedera akibat benda tajam. Dengan demikian, mereka dapat meluncur di atas benda tajam seperti silet tanpa melukai diri sendiri.

Siput tidak dapat melihat arah terbaik untuk bergerak seperti kita saat berjalan. Mata mereka kurang kompleks dan hanya memberikan indra umum tentang terang dan gelap. Untuk mengimbanginya, mereka memiliki tentakel yang sensitif terhadap sentuhan dan membantu mereka membangun gambaran tentang lingkungan mereka.

Siput, Meski Lambat Tapi Mahir Meluncur di Atas Benda Tajam Tanpa Terluka
Siput adalah gastropoda-sejenis moluska. (Kredit: Laura/Naturally North Idaho)


Saat melihat siput, ia memiliki dua pasang tentakel di kepalanya. Mata siput berada di tentakel atas yang lebih panjang, sementara tentakel bawah yang lebih pendek sensitif terhadap sentuhan. Tentakel bawah juga menangkap getaran suara di udara yang setara dengan telinga kita.

Aspek menarik lainnya dari siput adalah mulutnya—mereka tidak memiliki gigi seperti kita, tetapi memiliki radula. Radula memiliki kait mikroskopis yang merobek, mengikis, dan memotong apa yang dimakan siput, biasanya daun, batang, kulit kayu lunak, buah, sayuran, dan alga.

Baca Juga:

Siput juga memakan batu dan tanah untuk mendapatkan kalsium bagi cangkangnya yang terbuat dari kalsium karbonat. Seiring pertumbuhannya, siput menambah ukuran cangkang spiralnya sehingga membutuhkan pasokan kalsium yang terus-menerus. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan cangkang tipis atau retak. Siput dapat memperbaiki kerusakan kecil pada cangkangnya jika kalsiumnya cukup, jika tidak, kerusakan tersebut dapat berakibat fatal.

Siput juga kadang bertingkah lucu, lihat video di bawah ketika seekor siput mengira bisa memanjat air yang mengucur. Sepertinya ia tertipu dengan bentuk air tersebut.



Jika kecepatan tercepat untuk melarikan diri dari predator adalah tiga inci per menit, memiliki tempat berlindung yang terpasang sangatlah ideal. Siput akan segera kembali ke cangkangnya ketika merasakan bahaya, terutama ketika Anda mencoba mengangkatnya. Cangkang siput memberikan perlindungan dari predator dan cuaca. Siput memiliki banyak predator termasuk ular, kodok, kura-kura, burung, dan kumbang tanah.

Siput juga akan masuk ke dalam cangkangnya jika kondisi menjadi terlalu hangat atau terlalu kering. Untuk menghindari kerusakan akibat panas atau kekeringan, siput dapat melakukan estivasi selama musim kemarau.

Estivasi adalah keadaan dormansi yang mirip dengan hibernasi, tetapi terjadi selama musim panas dan kering. Siput akan mencari tempat yang aman, seperti di bawah kulit kayu, di celah dinding batu, atau di bawah daun untuk menyedot dirinya sendiri dan masuk ke dalam cangkangnya.

Siput juga akan masuk ke dalam cangkangnya untuk musim dingin. Mereka akan menggali lubang kecil di tanah atau mengubur diri di serasah daun, lalu menutup lubang tersebut dengan lapisan kapur putih. Di musim semi, ketika kondisi cukup hangat dan lembap, siput akan mendorong segel kapur tersebut hingga terbuka.

Saat musim semi tiba, ketika siput berusia setidaknya satu tahun, ia dapat bertelur hingga sebulan sekali.

Siput, Meski Lambat Tapi Mahir Meluncur di Atas Benda Tajam Tanpa Terluka
Siput muda memulai hidupnya dalam keadaan tidak berwarna dengan cangkang kecil. (Kredit: Laura/Naturally North Idaho)


Siput sangatlah unik karena bersifat hermafrodit, artinya mereka dapat menghasilkan sperma dan telur. Namun, siput masih saling mendekati dan membuahi telur satu sama lain. Seekor siput kemudian bertelur antara 85 dan 100 butir di lubang dangkal. Siput mencampur tanah dan lendir dengan telur-telur tersebut, lalu menutupi lubang tersebut dengan kotoran untuk menyembunyikannya.

Siput yang baru menetas memakan telurnya untuk mendapatkan sumber kalsium segera dan mungkin juga memakan telur-telur lain yang belum menetas. Siput membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk terlihat seperti siput dewasa mini, karena mereka muncul tanpa warna dan transparan dengan cangkang kecil.

Siput paling aktif di malam hari dan pada hari berawan. Jadi, waktu terbaik untuk melihat siput perlahan-lahan merayap ke suatu tempat adalah pada hari berawan, di daerah lembap, atau tepat setelah hujan badai.

*****

Posting Komentar

0 Komentar