Dari Fiksi ke Fakta: Studi Baru Mengungkap Bentuk Asli Megalodon

Indonesains.id - Sebuah studi ilmiah baru menunjukkan bahwa hiu raksasa prasejarah, Megalodon atau hiu dengan gigi besar, yang hidup sekitar 15-3,6 juta tahun yang lalu hampir di seluruh dunia, adalah hiu yang lebih ramping daripada yang diperkirakan oleh penelitian sebelumnya.

Secara resmi disebut Otodus megalodon, ia biasanya digambarkan sebagai hiu raksasa berukuran super dalam novel dan film fiksi ilmiah, termasuk “The Meg.”

Penelitian sebelumnya menunjukkan hiu tersebut kemungkinan mencapai panjang setidaknya 15 hingga 20 meter. Namun, O. megalodon sebagian besar hanya diketahui dari gigi dan tulang belakangnya dalam catatan fosil. Oleh karena itu, hiu putih besar modern (Carcharodon carcharias) secara tradisional telah digunakan sebagai model bentuk tubuh O. megalodon dalam penelitian sebelumnya.

Sebuah penelitian baru-baru ini menantang anggapan sebelumnya tentang Megalodon, mengungkapkan bahwa ia memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan hiu putih besar. (Kredit: SciTechDaily)

Wawasan Dari Fosil

Namun, studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Palaeontologia Electronica menjelaskan bahwa O. megalodon memiliki bentuk tubuh yang lebih memanjang daripada hiu putih besar modern.

“Bukti yang sangat sederhana bahwa O. megalodon memiliki tubuh yang lebih ramping daripada hiu putih besar tidak terlihat jelas,” kata Kenshu Shimada, profesor paleobiologi Universitas DePaul, salah satu pemimpin dan penulis senior studi baru ini.

Baca Juga:

Kumpulan fosil vertebra tidak lengkap yang dijelaskan sebelumnya dari individu O. megalodon dilaporkan memiliki total panjang gabungan vertebra 11,1 m. Namun, fosil individu yang sama diperkirakan hanya memiliki panjang total 9,2 m, termasuk kepala, dalam penelitian sebelumnya yang diekstrapolasi dari hubungan kuantitatif antara diameter tulang belakang terbesar dan panjang tubuh yang diukur dari beberapa hiu putih besar modern.

“Itu adalah ‘momen eureka’ ketika tim peneliti kami menyadari perbedaan antara dua panjang spesimen Megalodon yang sama yang dipublikasikan sebelumnya,” tambah Shimada.

Siluet abu-abu tua yang menggambarkan bentuk tubuh Otodus megalodon yang direkonstruksi sebelumnya, sebagian besar didasarkan pada hiu putih modern, dengan garis abu-abu muda yang menunjukkan bentuk tubuh yang baru ditafsirkan. Catatan penting: Panjang pasti pemanjangan tubuh, bentuk kepala, dan garis besar serta posisi setiap sirip masih belum diketahui berdasarkan catatan fosil yang ada. (Kredit: Universitas DePaul/Kenshu Shimada)

Sebuah Terobosan dalam Paleobiologi Hiu

“Studi baru ini dengan kuat menunjukkan bahwa bentuk tubuh O. megalodon bukan hanya versi yang lebih besar dari hiu putih besar modern,” kata rekan pemimpin lainnya, Phillip Sternes, yang belajar dengan Shimada dan memperoleh gelar masternya dari DePaul.

“Meskipun masih belum pasti berapa panjang tubuh O. megalodon dibandingkan dengan hiu putih besar, temuan baru ini menandai terobosan ilmiah besar dalam upaya menguraikan seperti apa rupa Megalodon,” jelas Sternes.

Tim peneliti studi baru ini terdiri dari 26 pakar hiu termasuk Sternes dan Shimada, yang mewakili 29 institusi akademis di seluruh dunia, termasuk Inggris, Austria, Italia, Jepang, Meksiko, Brasil, Prancis, dan Australia, serta AS. tim internasional juga termasuk Jake Wood, yang juga salah satu murid master Shimada.

“Ke depannya, setiap diskusi yang bermakna mengenai bentuk tubuh O. megalodon memerlukan penemuan setidaknya satu kerangka lengkap, atau hampir lengkap, dari spesies tersebut dalam catatan fosil,” kata Wood.

“Meskipun ada kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan dalam penelitian baru kami, fakta bahwa kami masih belum mengetahui secara pasti bagaimana rupa O. megalodon membuat imajinasi kami terus berlanjut,” kata Shimada. “Misteri yang terus berlanjut seperti ini menjadikan paleontologi, studi tentang kehidupan prasejarah, menjadi bidang ilmiah yang menarik dan mengasyikkan.”

*****