Fosil Jejak Kaki Ini Mengubah Sejarah Pterosaurus, Sepupu Dekat Dinosaurus

Indonesains.id - Bukanlah burung ataupun kelelawar, pterosaurus adalah reptil, sepupu dekat dinosaurus yang berevolusi pada cabang terpisah dari pohon keluarga reptil. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Universitas Leicester telah menghubungkan jejak fosil reptil terbang dengan hewan spesifik yang menciptakannya.

Jejak kaki fosil tersebut diperkirakan berasal dari 160 juta tahun yang lalu, bahkan lebih. Spesimen ini telah membantu ahli paleontologi di Universitas Leicester menentukan kapan pterosaurus mulai beradaptasi dengan kehidupan di darat.

Reptil terbang yang mengesankan dari era Mesozoikum ini seringnya digambarkan terbang tinggi di atas para dinosaurus yang menghuni daratan. Akan tetapi, temuan terbaru mengungkap bahwa beberapa spesies ternyata juga lebih menyukai berjalan di tanah yang kokoh.

Fosil Jejak Kaki Ini Mengubah Sejarah Pterosaurus, Sepupu Dekat Dinosaurus
Ilustrasi pterosaurus berahang sisir Balaeonognathus. Dari fosil jejaknya, menunjukkan bahwa pterosaurus ini beradaptasi dengan baik terhadap kehidupan di darat, menghuni lingkungan yang sama dengan dinosaurus. (Kredit: Rudolf Hima)


Hasil temuan terbaru tersebut telah dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 1 Mei 2025. Dalam studi tersebut, para ilmuwan Universitas Leicester menghubungkan jejak kaki fosil tertentu dengan spesies pterosaurus yang membuatnya.

Dengan menggunakan bantuan model 3D, analisis terperinci, dan perbandingan dengan kerangka fosil, para peneliti mengidentifikasi setidaknya tiga jenis jejak berbeda yang sesuai dengan kelompok pterosaurus yang berbeda.

Baca Juga:

“Jejak kaki menawarkan kesempatan unik untuk mempelajari pterosaurus di lingkungan alaminya,” kata Robert Smyth, penulis utama studi dan seorang peneliti di Pusat Paleobiologi dan Evolusi Biosfer (Fakultas Geografi, Geologi, dan Lingkungan di Universitas Leicester).

“Jejak kaki tidak hanya mengungkap tempat tinggal makhluk ini dan cara mereka bergerak, tetapi juga memberikan petunjuk tentang perilaku dan aktivitas harian mereka di ekosistem yang telah lama punah,” tambahnya.

Studi baru ini mendukung gagasan bahwa pterosaurus mengalami pergeseran ekologi besar selama pertengahan Zaman Dinosaurus, sekitar 160 juta tahun lalu, dengan beberapa kelompok menjadi lebih terestrial-menyukai berjalan di tanah.

Fosil Jejak Kaki Ini Mengubah Sejarah Pterosaurus, Sepupu Dekat Dinosaurus
Rekonstruksi kerangka pterosaurus berahang sisir yang berjalan melintasi dataran lumpur purba, postur dan gerakannya dipengaruhi oleh jejak fosil. (Kredit: University of Leicester)


Dari tiga jenis jejak kaki pterosaurus yang berbeda, masing-masing mengungkap gaya hidup dan perilaku yang berbeda pula. Dengan menghubungkan jejak kaki ke kelompok tertentu, para ilmuwan kini memiliki cara baru yang ampuh untuk mempelajari bagaimana reptil terbang ini hidup, bergerak, dan beradaptasi dengan berbagai ekosistem dari waktu ke waktu.

“Akhirnya, 88 tahun setelah pertama kali menemukan jejak pterosaurus, kini kita tahu persis siapa yang membuatnya dan bagaimana,” kata rekan penulis Dr. David Unwin dari School of Museum Studies, University of Leicester.

Penemuan yang paling mencolok berasal dari sekelompok pterosaurus yang dikenal sebagai neoazhdarchian—yang mencakup Quetzalcoatlus, spesies dengan lebar sayap 10 meter dan salah satu hewan terbang terbesar yang pernah ada.

Jejak kaki mereka telah ditemukan di daerah pesisir dan pedalaman di seluruh dunia, mendukung gagasan bahwa makhluk berkaki panjang ini tidak hanya mendominasi langit tetapi juga sering hidup di darat, menghuni lingkungan yang sama dengan banyak spesies dinosaurus.

Beberapa jejak ini ada hingga peristiwa tumbukan asteroid 66 juta tahun yang lalu, yang menyebabkan kepunahan pterosaurus dan dinosaurus.

“Jejak kaki sering kali diabaikan saat mempelajari pterosaurus, tetapi jejak kaki memberikan banyak informasi tentang bagaimana makhluk ini bergerak, berperilaku, dan berinteraksi dengan lingkungannya,” ujar Smyth.

Fosil Jejak Kaki Ini Mengubah Sejarah Pterosaurus, Sepupu Dekat Dinosaurus
Jejak pterosaurus. Perbandingan berdampingan antara tangan dan kaki pterosaurus dengan jejak berusia 155 juta tahun dari Wyoming, AS. Peta kedalaman warna palsu memperlihatkan bentuk dan tekanan setiap langkah, yang menunjukkan bahwa makhluk ini menanggung beban lebih berat di tangan mereka saat berjalan. (Kredit: University of Leicester)


Hewan-hewan ini kemungkinan mengarungi pantai berlumpur atau di laguna dangkal, menggunakan strategi makan khusus mereka untuk menangkap ikan kecil atau mangsa yang mengapung. Melimpahnya jejak ini menunjukkan bahwa pterosaurus pesisir ini jauh lebih umum di lingkungan ini daripada yang ditunjukkan oleh sisa-sisa tubuh mereka yang langka.

Jenis jejak kaki lainnya ditemukan di lapisan batu yang juga mengawetkan kerangka fosil pterosaurus yang sama. Hubungan dekat antara jejak kaki dan kerangka ini telah memberikan bukti kuat untuk mengidentifikasi pembuat jejak.

Dikenal sebagai dsungaripterid, pterosaurus ini memiliki anggota badan dan rahang yang kuat, dengan ujung paruh melengkung tanpa gigi yang dirancang untuk mencongkel mangsa, sementara gigi besar dan bulat di bagian belakang rahang mereka sangat cocok untuk menghancurkan kerang dan makanan keras lainnya.

“Dengan mengamati jejak kaki secara saksama, kini kita dapat menemukan hal-hal tentang biologi dan ekologi mereka yang tidak dapat kita pelajari di tempat lain,” pungkas Smyth.

*****

Posting Komentar

3 Komentar

  1. sekali pandang seperti burung gergasi pun ya

    BalasHapus
  2. Luar biasa para ilmuwan itu, dari fosil jejak kaki mereka dapat memperkirakan bagaimana makhluk ini bergerak, berperilaku, dan berinteraksi dengan lingkungannya.

    Salut!

    Salam,

    BalasHapus